Ngebelain MU nggak Boleh? Siapa Bilang [Proses Menulis 10]

Nggak boleh ngebelain nonton MU, uih....nggak keren kali. Siapa sih di Indonesia ini yang tidak ngefans sama team MU, sebuah team sepak bola yang sedang banyak dibicarakan orang. Bahkan untuk sekedar nonton pertandingannya di televisi yang disiarkan life orang sering ngebelainnya dengan menahan tidur. Begadang. Atau malah mereka sengaja menyetel alarmnya pas MU main. Wah gila banget ya. Sebegitunya, MU bisa menyedot perhatian semua orang dari berbagai usia. Tidak hanya para kawula muda, yang tua-tua pun tak mau ketinggalan membicarakannya, bahkan banyak para kyai dan ustadz pun tak mau ketinggalan.

Lihat saja kiriman status di wall di facebook Anda jika semalam MU berlaga. Pasti sebagian besarnya bicara MU. Hiburan murah dan menyenangkan katanya. Yang penting tidak melupakan kewajibannya kepada Allah dan tidak maksiyat, begitu sebagian komentar ketika mereka ditanya, kenapa sampai ngebelain untuk nonton MU dan rela untuk begadang semalaman. Yang lain mengatakan, hidup kan perlu hiburan, setelah seharian beraktivitas dengan kepenatannya, tidak ada salahnya kan kalau kita melihat MU di TV, sah sah saja kan nonton bola yang penting niatnya hanya untuk hiburan, yang terpenting kita tidak melupakan kewajiban kita menjalankan perintah-Nya,dan menjahui larangan-Nya serta mengikuti sunnah-sunah rosul-Nya.

Pokoknya MU akan menjadi no 1 dalam pikiran seseorang jika MU akan ditayangkan secara life di TV. Ini yang bahaya. Sekalipun hanya sehari atau bahkan semalam pikiran kita menampung MU di urutan pertama, sebenarnya saat itu kita sudah berada di ambang bahaya. Karena sesungguhnya, bagi seorang muslim siapa yang harus dinomorsatukan dalam setiap saat dan kesempatan sudah jelas. Siapa? Tentu Allah, Rasul dan jihad fie sabilillah. Allah mengancam jika ada urutan kecintaan tidak seperti itu. Lengkapnya bisa Anda simak penjelasan Allah dalam kecintaan itu di Al Qur'an Surat At Taubah ayat 24

Yang artinya,  
Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik."

Di samping itu Allah juga telah membagi manusia menjadi dua kelompok, yang kelompok orang beriman dan kelompok selainnya. Alloh berfirman dalam surat Al Baqarah: 165 yang artinya,
"dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). "
Dalam ayat itu Allah telah menjelaskan secara jelas bahwa Dia menggolongan manusia itu menjadi 2, yakni golongan pertama dan golongan kedua. Golongan pertama adalah golongan orang-orang yang sangat besar cintanya kepada Allah dan itu adalah orang - oranag beriman. Sedangkan golongan kedua adalah golongan orang-orang yang mengambil tandingan-tandingan selain Allah. Orang orang ini mencintai tandingan-tandingan itu sebagaimana mereka mencintai Allah. Kalau kita buat prosentase nya ya 50% mencintai Allah dan 50% mencintai tandingan tandingan selain Allah. (siapa tandingan selain Allah itu? Ya, siapa saja yang lebih kita cinta selain Allah) dan Allah mengkategorikan golongan ke dua di luar golongan orang yang beriman. Coba kita renungkan ayat ini. Jangan-jangan kita masuk ke golongan selain orang beriman.

posted under , |

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Popular Posts


Komentar Terbaru