Surga Itu Terlalu Mahal [Proses Menulis 9 Analisis Puisi]

Surga itu Terlalu Mahal
karya Haris Firdaus

Surga itu terlalu mahal
Kalau kautukar denga
Jerit dan darah orang-orang
Tak bernama
Selusin batok kepala
Menganga bertanya,
"Kenapa?"
Biji-biji mata terbelalak
Murka
Bibir-bibir Sobek
Telinga-telinga cuil
Dan tubuh-tubuh roboh
Dalam bentuk remuk
Kalau seperti itu
Surga terlalu mahal

***

Setiap orang yang ditanya mau masuk surga atau tidak? Pasti mereka akan menjawab 'mau'. Siapa yang tidak ingin masuk surga sebuah tempat di akhirat yang merupakan balasan bagi orang orang yang mendambakannya. Lalu berapa harga yang harus dibayar?

Surga sebenarnya murah. Lihat saja dalil dalil yang mendorng manusia beramal sehingga bisa memasukkannya ke surga. Sangat mudah sebenarnya kalau manusia memang menginginkan surga dengan keinginan yang benar dan sungguh-sungguh. Sampai sampai bang Rhoma Irama mengatakan,

Melaksanakan zakat (he), hanya bagi yang mampu 
Melaksanakan haji hanya bagi yang mampu(Hu-ha-huhahu)
 Mengerjakan sembahyang (he), tidak usah membayar 
Mengerjakan puasa tidak usah membayar
  
sampai raja dangdut ini menyimpulkan
'Ternyata jalan yang ke surga murah harganya'

Tetapi pada kenyataannya banyak manusia yang menginginkan surga hanya sebatas keinginan. Usaha untuk merealisasikan justru berkebalikan dengan jalan yang mengarah ke surga. Banyak manusia yang justru menempuh jalan yang mengarah ke neraka. Ada yang sadar dan ada yang tidak sadar. Yang sadar dengan kebejatan tingkah lakunya memang sudah tertawan oleh nafsunya. Nafsunya menghalangi pandangannya ke surga hingga yang terlihat kenikmatan dunia. Akhirnya dengan segala daya dan upaya ia kejar kenikmatan dunia itu walau sebenarnya hanya sesaat. Tidak peduli dengan tingkah yang merugikan orang lain, selama ia bisa mendapatkan kenikmatan dunia, apapun tuntutannya akan ia penuhi.

Sebaliknya, orang yang tidak sadar bahwa jalan yang ditempuhnya adalah jalan yang justru menjauhkan dia dari surga. Orang seperti ini mengira bahwa apa yang telah dilakukannya akan mengantarkan ke surga. 

Kondisi seperti itulah yang akan diungkap oleh Haris Firdaus dalam Surga itu Mahal. Judul puisi itu merupakan sindiran bagi orang yang tidak sadar bahwa kelakuan dan perbuatannya justru akan menyebabkan dia jauh dari surga.  

posted under , |

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Popular Posts


Komentar Terbaru