Sesak Nafas [Proses Menulis 4]

Sesak napas
tersengal-sengal
ada yang menggumpal
luka menoreh dalam dada
memerih jiwa melelahkan raga
bukan karena bisa
tapi polah yang tiada tertata
berjalan pada ujung yang tidak kentara
samar yang membiuskan
jiwa yang mengembara
mencari asa
pada liukan daun yang tidak bergoyang
pada tegak menara yang tidak tegak
pada rintikan hujan yang tidak turun

Sesak napas
tersengal-sengal
memayah berjalan pada asa
tidak terbayang
nestapa mengikat setiap sendinya
langkah seok pada sisi jalannya
tiada peduli akan semua
mendung yang kan menghujani
badai yang menyeret
petir yang menyambar
bahkan jiwa yang mengingatkan
pada lambai tangan yang kian melemah
pada langkah yang kian sempoyongan
pada napas yang semakin menyengal
pada pikiran yang tak lagi bisa berpikir

Sesak napas
tersengal-sengal
memerih jiwa melemah raga
pada jalan menuju asa
:Ambisi

[Prambanan, 26 April 2013: 11:48]

posted under |

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Popular Posts


Komentar Terbaru